Cerita
Sebelum mulai, gue akan memberitahu bahwa gue akan menilai
cerita film ini sesuai cerita di FILM, bukan membandingkannya dengan cerita di
NOVEL.
Asli,
gue gak ngerti lagi harus bilang apa sama film ini. Cerita film ini memang ringan,
tidak begitu kompleks, yang mungkin membuat orang lain berfikir “biasa aja,
kurang seru” tapi tau gak? Cerita di film ini tuh rapih banget. Dari awal
sampai akhir film, ngalir aja gitu, gak bikin kita mikir kapan selesai, gak
bikin kita mikir kecepetan atau kelamaan, pokoknya kaya dihipnotis. Sampai pada
akhir film, anggaplah kalau abis olahraga kita ada cooldown, nah cooldown
setelah klimaksnya tuh enak banget, bikin pengen nonton lagi rasanya.
Penempatan emosi dalam film ini juga mampu bikin kita terombang-ambing, bisa
bikin kita ketawa selepas-lepasnya, bikin nangis senangis-nangisnya, bikin tegang
setegang-tegangnya.
Jujur
ya, ini kan jatohnya Origin Story Wiro
Sableng nih, dari anak-anak sampai orang tua semua orang juga bisa nikmatin.
Film ini tuh nyawanya kaya “ini loh Wiro Sableng” anggaplah kita semua orang
gak pernah tau tentang Wiro Sableng, dan film ini lah yang mengenalkan kita dengan
Wiro Sableng untuk pertama kalinya. Karena
film nya smooth banget, jujur ini
ngalahin Origin Story Wonder Woman (2017, Patty Jenkins).
Penulis
Skenario film Wiro Sableng 212 ini kan ada 3 yaitu, Tumpal Tampubolon, Sheila
Timothy dan Mas Seno Gumira Ajidarma. Kalau kalian menonton film ini pasti gak
asing dengan dialog-dialog yang puitis yang dikeluarkan oleh para Tokoh, gue
yakin banget setiap bagian kalimat yang indah dan puitis itu adalah hasil dari
mengapa Mas Seno terlibat dalam penulisan naskah ini, dan kalian yang biasa
baca karya sastra mas Seno juga ‘ngeh´deh kalau nonton film Wiro Sableng 212. Wuuu... emang the best rektor ku, Salam Debur Ombak!
Gue akui film ini memang tidak
kompleks banget, toh untuk apa juga? Film ini lebih asik dengan cerita ringan
serta sajian Visual yang keren banget (Nanti kita bahas di bawah ya) dan juga
film ini lucu banget asli, gak bohong! Gue aja ketawa terus gak berhenti. Yang
sangat gue sukai adalah, betapa MULUSNYA film ini dari awal sampai akhir, gila
itu susah banget bikin film dengan cerita yang mulus gitu. Keren!!
Rating: 8.5/10
Visual
Tau gak nonton film ini kaya
lihat apa? Kaya lihat lukisan hidup, cantik banget! Gak tau mau ngomong apa
lagi. Detail film ini benar-benar di pikirkan sangat matang, dari framing¸ type of shot, lighting sampai
warna juga bikin mata kita gak mau ngedip. Film ini tuh benar-benar membawa
kita ke abad 16 dengan memperlihatkan kehidupan lokal pada masa itu.
Gue saranin, gak perlu jadi orang
Indonesia yang sangat salty dengan
CGI film Indonesia, karena lu gak akan ngelihat kekurangan film ini HAHAHA. Ga
usah capek-capek nyari kesalahan, nemunya paling 1% doang dari keseluruhan film,
jadi enjoy aja, yakin deh, lu ga akan punya waktu untuk nyari kesalahan karena
lu akan kagum dan terhipnotis sama sajian Visualnya.
Penggunaan effect di film in juga gak berlebihan, mereka tau mana yang harus
diberikan mana yang tidak. Jelas saja karena film ini adalah film pertama yang
berkerja sama dengan rumah produksi luar negeri yaitu Fox International Production
(FIP) yang merupakan anak perusahan 20th Century Fox.
Tau gak sih? Film sekeren ini menghabiskan
budget berapa? Kalau kata Ibu Produser, Sheila Timothy, ‘pokoknya’ tembus 26,6
Miliar Rupiah. Wow, gue kaget dong, kok dikit juga ya untuk film sekeren gini
cuman menghabiskan sekitaran gitu (range harga tersebut terbilang kecil untuk
kelas film A apalagi produksi film hollywood) Karena film ini merupakan proyek
bersar serta sejarah baru untuk perfilman Indonesia, kru nya total sampai 977
orang loh! Begitu banyak pasukan yang dikerahkan untuk film ini, dan hasilnya
juga tidak mengecewakan sama sekali.
Gue suka banget bagian Wiro
Sableng duel sama Kala Hijau, gak bisa jelasin kerennya gimana, pokoknya kalian
harus nonton! Asli, lebih keren dari film Marvel mana pun pas bagian ini
menurut gua hahaha.
Untuk pecinta film Action, Wiro Sableng 212 gak boleh dilewatkan, dengan
mengangkat kearifan lokal yaitu bela diri asli Indonesia, Silat, menjadi
penguasa di film ini. Ketua Koreografernya adalah Mas Yayan Ruhiyan, ia juga
mengajak 3 perguruan lain yaitu dari Ciung Wanara, Panglipur, dan Tenaga Dasar.
Kebayang gak tuh betapa kerennya adegan silat di film ini? Mas Yayan juga
mengajak Chan Man Ching untuk turut membantunya, tau gak dia siapa? Dia yang
biasa menjadi koreografernya film Jackie Chan. Hasil dari kerja keras mereka
sangat terbayarkan, adegan-adegan ciamik serta menegangkan berhasil mereka tampilkan.
Kalau dibahas semua nanti jadi
analisis dong haha, film ini memang keren banget sih, bawaannya pengen muji
terus. Silahkan tonton sendiri deh daripada gue banyak bacot yekan?
Rating: 9.7/10
Audio
Sebelumnya, gue ingin mencapkan
selamat serta terimakasih kepada Tim Departemen Sound yaitu Aria Prayogi selaku
sound designer dan Ichsan Rachmaditta
selaku sound mixer. Kalian the best sekali! Gue adalah tipikal
orang yang sangat peka terhadap suara dalam film, mulai dari dialog sampai ke
musik dan sound effect nya. Scoring
film ini keren banget ga bohong!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Elegant, kaya, dan berkarakter. Asli mau nonton lagi di bioskop
buat dengerin musicnya!!!! Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Ibarat makanan, musik di film ini
tuh kaya kita makan bumbu masakan padang, begitu kaya akan rempah-rempah, semua
rasa ada pokoknya sampai gak tau deh ini rasa apaan, bawaanya pengen nyuap
terus saking enaknya. Sound Effect nya juga hadoh, gak sembarangan, tau banget
mana yang harus dipake, hiiiiihhh gue nulisnya merinding anjir gegara nginget
suara film ini emang terbaik dah, lu suka liat gak sih kalau anak campuran Bule
sama Indo tuh cakep banget? Nah sama nih kaya nih musik, gaya scoring luar
dipaduin sama gaya musik lokal, jadinya ini nih anak Indo si Wiro
Sableng 212
Characters
Begitu
banyak karakter yang muncul difilm ini, membuat kita tidak bisa memusatkan
perhatian pada 1 tokoh. Namun, tokoh Wiro Sableng(Vino G Bastian) sendiri juga
tidak kehilangan jatidirinya, ia tetap akan menjadi pahlawan tersendiri di film
ini. Gue tidak bisa bahas semua karakter di film ini, karena semua karakternya
bagus-bagus dan well development. Hanya
saja gue kurang setuju sih sama tokoh Bidadari Angin Timur(Marsha Timothy), udah
datengnya ga ada perkenalan, bentar doang, gak sekali dua kali, tapi ikut
kontribusi buat berantem, itu juga lewat doang, karakternya menurut gua dengan
Story di film agak gak penting, mendingan gak ada aja. Tapi kalau film ini akan
ada lanjutannya dan ada penjelasan dengan tokoh tersebut, ya gak masalah, tapi
kalau nantinya film ini berhenti sampai sini, Fix itu Bidadari Angin Timur gak
penting banget.
Tau gak
kalau Vino G Bastian adalah anak dari penulis cerita Wiro Sableng yang asli? Yaitu
Bapak Bastian Tito. Vino juga awalnya sempet nolak untuk meranin Wiro Sableng,
tapi dia sempat mikir sejenak, masa iya film Indonesia mau buat sejarah baru,
apalagi ini cerita dari bapaknya sendiri dia ga ikutan? Maka dari itu Vino akhirnya
memutuskan untuk ikut film Wiro Sableng
212. Walau dia sudah ditunjuk secara langsung, Vino juga melewati berbagai
macam test dan casting lagi, terlebih melewatkan Mas Yayan Dulu, bisa gak nih
bela diri nya.
Film Wiro Sableng 212 juga gak songong loh
haha, kenapa? Karena di film ini juga dimunculkan Tokoh Wiro Sableng versi
sinetronnya pada tahun 90-an, yaitu Herning Sukendro. Saat penampilan Herning dan
Vino bersamaan, adegan tersebut memperlihatkan bagaimana film ini masih
menghormati Herning, kalian bisa nilai langsung sendiri deh!
Rating: 8.2/10
THIS IS THE END OF THE REVIEW
Wiro Sableng 212 berhasil
menjadi sejarah baru untuk perfilman Indonesia. Film ini juga menjadi standar
baru film fantasi di Indonesia. Wiro
Sableng 212 memiliki cerita yang ringan serta rapih, membuat film ini
menjadi pantas untuk dipertimbangkan dalam berbagai perlombaan film. Sajian
Visual dan Audio film ini juga mampu menghipnotis penonton dari awal sampai ke
penghujung film.
Angga Dwimas Sasongko, you got from
me 8.9/10 from me!
Selamat untuk semua Kru dan Pemain dalam film Wiro Sableng 212