Film
Venom ini memang tidak masuk dalam MCU(Marvel
Cinematic Universe), tapi hal tersebut tidak membuat masalah apapun. Justru
film ini lebih baik tidak masuk dalam MCU, karena mungkin saja pengemasannya
akan sama saja seperti yang lain. Venom
yang berdiri sediri ini, seperti berusaha memiliki karakteristiknya sendiri.
Skenario menjadi lebih asik ketika dibawa oleh karakter
Eddie Brock (Tom Hardy) yang pecundang dan bertemu dengan mikroorganisme dari luar planet dengan sifat yang sama. Kita bagaikan melihat 2 insan dalam 1 bentuk. Sayangnya saat mendatangkan makhluk hitam tersebut kepada kita, seolah penuh pemaksaan dan
meninggalkan banyak pertanyaan, membuat film ini sedikit memaksa kita untuk percaya
dengan apa yang mereka coba sampaikan. Selebihnya, runtutan cerita tidak
memiliki masalah.
Cerita dengan
development yang baik serta
menyenangkan, membuat film ini menjadi asik untuk ditonton, tidak menganggu
serta tidak terlalu konyol layaknya film MCU lainnya. Sifat Eddie sendiri
membawa nyawa untuk film ini, tanpa harus berusaha banyak, sebetulnya
karakteristik tokoh tersebut menjadi sangat kuat untuk kelangsungan film.
Konflik antara Eddie dengan Calrton Drake kurang sengit, membuat tokoh Drake menjadi
tidak menakutkan. Sepertinya, eksplorasi terhadap Drake agak kurang, kalau saja
bisa fokus sebentar sama Drake, mungkin film ini mampu mendapatkan nilai lebih.
Selebihnya,
film ini memang tidak memiliki hal fantastis yang bikin kita goosebumps, namun film ini memang
memiliki skenario yang rapih dan menjadi menyenangkan untuk dinikmati tanpa
harus berfikir keras. Biarkan film ini mengalir saja, tidak perlu banyak berharap.
Cerita : 6.8/10
Visual
Ternyata
makhluk seperti Venom tidak hanya satu, namun ada banyak, yang membuat kita
bisa melihat wujud sebangsa Venom. Kelemahan yang dimiliki makluk hitam itu
juga masih sama, yaitu suara dengan gelombang tinggi serta api. Bikin nostalgia
sama Venom yang di Spiderman 3 pas ditancepin tiang-tiang besi sama Spiderman
Adegan kejar-kejaran yang dilakukan antek-anteknya Drake terhadap Eddie menjadi keseruan tersendiri, sajian visual yang ciamik begitu memanjakan mata dan kita seperti diajak untuk mengenal kemampuan-kemampuan yang dimiliki Venom, tiap adegan bikin penasaran, bener-bener bikin kita berasa jadi Eddie! Kerusuhan di sebuah kota saat malam hari memang sudah menjadi ciri khas film Hollywood, tapi yang ini agak sedikit berbeda lah atmosphere nya
Visual: 7.8/10
Sound
Karakteristik
dari Instrument film Venom emang asik
banget, pas dengan mood film nya. Gak salah deh om Ruben Fleischer milih om
Ludwig Goransson buat jadi Sound Designer nya.
Sound: 8/10
Characters
Sebenernya
sampai sekarang gue masih bingung, ini yang beneran keren filmnya apa Tom Hardy
nya sih? Asli, gue mencoba memerhatikan cast lain, tapi emang gak ada yang
menarik selain Tom Hardy. Ada 2 hal yang mungkin terjadi, bisa jadi hanya Tom
Hardy yang menjadi satu-satunya Key
film ini(emang dia keren mau diapain juga), atau film ini memang terdapat miscast(gak cocok) untuk Karakter yang
lain.
Karakter Eddie Brock (Tom Hardy)
disini, benar-benar merepresentasikan manusia se-manusia mungkin, tidak
terdapat kemunafikan, jujur apa adanya. Membuat karakter Eddie menjadi sangat
hidup dan dekat dengan kita. Oke, berikan selamat kepada Om Ruben karena mampu
mengarahkan Tom Hardy dengan baik, atau berikan selamat saja kepada Tom Hardy
karena dia emang dasarnya udah keren banget? Haha.
Seperti
yang gue bilang tadi, karakter Carlton Drake gak nyeremin sama sekali, apa
karena si Riz Ahmed kemudaan buat meranin Carlton Drake? Sebenarnya gak juga,
gue rasa memang film ini mau tetap fokus ke Venom untuk menjadi tokoh Villian,
kalau Drake dibikin jahat dan nyeremin banget, film ini jadi film superhero
dong bukan film Venom wkwk. Tapi setidaknya, orang yang beresiko untuk dunia
dibikin serem dikit dong, masa dibikin kaya gini, kan nontonnya jadi malez aq tu.
Characters: 7.8/10
THIS IS THE END OF THE REVIEW
Venom hampir
berhasil menjadi film yang memenangkan hati banyak orang, namun sepertinya sang
sutradara (Ruben Fleischer) harus berusaha lagi untuk mengulik elemen-elemen
lain dalam film selain fokus kepada pemeran utama saja. Secara mood, Venom seperti membangun image lama dalam imajinasi kita. Venom sendiri menjadi film yang
mengalir saja, membuatnya asik untuk dinikmati, namun belum bisa untuk singgah
di hati banyak orang
VENOM Got 7.6 from me