Review: Hangout (2016) | plot konflik bodoh yang pernah ada

Hai sobat! Film Hangout ini bakal menjadi film pertama yang gue review secara tulisan dan menyeluruh, karena sekarang gue memutuskan diri gue untuk menjadi Film-Reviewer. Penilaian ini berasal dari kacamata gue sendiri, so semua orang punya pandangan masing-masing yang berbeda ya!



Distributor: Rapi Films
Produser: Sunil Samtani
Director: Raditya Dika
Writer: Raditya Dika
Players: Raditya Dika, Prilly Latuconsina, Gading Marten, Mathias Muchus, Surya Saputra, Soleh Salihun, Dinda Kanya Dewi, Bayu Skak, Titi Kamal
Duration: 101 Minutes
Genre: Thriller, Komedi

Cerita
Film hangout berceritakan tentang 9 public figure yaitu, Raditya Dika, Prilly Latuconsina, Gading Marten, Mathias Muchus, Surya Saputra, Soleh Salihun, Dinda Kanya Dewi, Bayu Skak, Titi Kamal mendapatkan undangan dari seseorang misterius untuk menghadiri acara di sebuah rumah di pulau terpencil. 9 orang itu pun menghadiri undangannya karena mereka dijanjikan sejumlah uang yang entah berapa jumlahnya tetapi memang besar nilainya. Lalu satu persatu mereka dibunuh di pulau tersebut oleh seseorang yang misterius.


                Inti konflik dari cerita tersebut adalah “Siapakah pembunuh yang tega membunuh para public figure tersebut dan apa maksud tujuan pembunuh tersebut membunuh mereka di pulau terpencil itu?”
Ceritanya bisa dikatakan lumayan seru jika dibandingkan dengan film indonesia yang ceritanya begitu-begitu saja. *SPOILER ALERT* (kalau gak mau kena spoiler, silahkan skip bagian ini) Namun ada bagian yang menurut gue agak maksa yaitu saat salah satu public figure tersebut akhirnya membeberkan alasannya mengapa dia membunuh rekannya yang lain. Ceritanya maksa abis, kayanya hal kaya gitu gak bakal kejadian di kehidupan asli dan itu agak membuat gue cemberut karena bagian tersebut yang seharusnya menjadi klimaks filmnya, tetapi Radit malah membuat ceritanya agak maksa sedikit menurut gue.
               Tapi mari kita beri tepuk tangan untuk Radit yang mampu keluar dari garis gaya filmnya yaitu Drama Komedi, dan HANGOUT ini memiliki genre Thriller Komedi. Gaya si Radit di film ini gak jauh beda dari film-film dia yang sebelumnya, yaitu dialog dialog komedi yang menurut gue basi dan maksa, tapi dengan radit menaruh dialog jokes basinya kepada para pemain senior lainnya boleh gue bilang good job Radit! Jokes nya menjadi pecah banget, tapi tetap saja kalau di lontarkan oleh Soleh dan Radit secara mereka Stand Up Comedian, jokesnya biasa aja menurut gue, lucu sih tapi gak bikin gue ketawa. Setiap orang kan punya selera humornya masing masing ya guys.
Karena ini genre Thriller Radit yang pertama, ya jangan berharap akan seperti film Thriller pada umumnya ya. Filmnya tertolong banget dengan adanya pemain senior lainnya, kalau misalnya gak ada mereka mungkin gue gak akan nonton film Radit yang ini, karena gue sudah bisa membayangkan betepa bosannya gue saat menonton film Radit yang begitu begitu saja
Rating:  5/10

Visual
Gaya directing nya Raditya Dika khas dengan pengambilan Angle “Overhead” yaitu posisi dimana camera mengambil gambar dari bagian atas, tujuannya untuk menggambarkan keadaan pemain dan suasana sekitarnya dengan seksama dalam satu frame. Lalu banyak dialog yang menurut gue itu gak penting, maksudnya sih biar lucu tapi ternyata malah jadi garing alhasil scene tersebut menjadi sia sia. Tapi gue suka Night Scene di film HANGOUT, gue akui keren tapi untuk Day Scenenya, biasa aja belum lagi terjadi kesalahan dimana camera saat menjadi POV Radit (mata Radit memandang) malah merekam bagian agak dongak ke atas langit dan pohon padahal disitu Radit sedang dalam keadaan lari dan memandang lurus kedepan. Colour Gradingnya saat night scene bagus, masuk sama suasananya, tapi untuk Day Scene nya umum lah seperti film Indonesia lainnya (kecuali Rudy Habibie ya, itu perfect banget)  Gak banyak yang bisa gue harapkan dari film ini untuk cinematography-nya, karena disini gue yakin Radit lebih focus ke komedinya tapi bukan berarti yang lainnya tidak diperhatikan
Rating: 6/10

Audio
Pilihan musiknya sesuai dengan keadaan scenenya walaupun kurang bervariasi, tapi saat adegan yang berniat untuk membuat penonton deg-degkan gue akui dengan scoring yang dia pilih mampu membuat penonton menutup mata walau pada akhirnya sebenarnya gak ada apa-apa dan baru gue sadari di semua scene yang bertujuan untuk menakuti penonton ternyata tidak terjadi apa apa, huft sayang banget. Lalu ada bagian voice over di scene tertentu yang kurang dapet sih menurut gue, malah jadi kaya dialog bukan seperti seolah olah ada orang diluar(ini tujuan yang sebenarnya).
Rating: 6/10

Acting
Sepertinya untuk acting para pemain senior gak perlu gue bahas kali ya, kalian pasti tau acting om Muchus atau Surya Saputra seperti apa, pastinya all out. Tapi disini yang menarik perhatian gue adalah acting radit, entah gue juga gak ngerti apa memang dia sengaja pengen gayanya datar datar gitu dan sedikit maksanya yang menjadi ciri khas dia malah membuat dia jadi kebanting jika dijejerkan dengan pemain lainnya yang all out. Oh iya acting Soleh juga kurang, kaku banget kaya baca script(tapi gak semua adegan kok), kurang natural lah istilahnya. Maklumin saja namanya juga pemain baru. Selain Radit dan Soleh, yang lain actingnya bener bener all out. Bayu Skak pun yang istilahnya pemain baru, dia mampu menjadi Actor yang bertanggung jawab haha, tapi gaya Prilly masih standart-nya sinetron Indonesia. Gak tau kenapa gue kalau nonton film Radit, figurannya paling kaku sendiri dibanding film lain. Figuran juga penting loh menurut gua, kalau kaku malah merusak film jadinya.
Rating: 7/10

Itulah penilaian yang dapat gue sampaikan, kesimpulannya adalah film ini sama saja seperti film Radit pada umumnya namun kali ini mejadi berbeda dengan menambahkan genre Thriller dan juga dengan bergabungnya para Aktor dan Aktris senior. Untuk yang belum nonton filmnya, segera nonton ya! Dijamin filmnya seru dan mampu membuat lo mendapatkan sensasi ngeri sekaligus kocak secara bersamaan.


Untuk film ini gue akan memberikan 2/5 :D
Oldest