Review: Venom (2018) | Kenapa Venom KURANG SUKSES?


     Film Venom ini memang tidak masuk dalam MCU(Marvel Cinematic Universe), tapi hal tersebut tidak membuat masalah apapun. Justru film ini lebih baik tidak masuk dalam MCU, karena mungkin saja pengemasannya akan sama saja seperti yang lain. Venom yang berdiri sediri ini, seperti berusaha memiliki karakteristiknya sendiri.
                Skenario menjadi lebih asik ketika dibawa oleh karakter Eddie Brock (Tom Hardy) yang pecundang dan bertemu dengan mikroorganisme dari luar planet dengan sifat yang sama. Kita bagaikan  melihat 2 insan dalam 1 bentuk. Sayangnya saat mendatangkan makhluk hitam tersebut kepada kita, seolah penuh pemaksaan dan meninggalkan banyak pertanyaan, membuat film ini sedikit memaksa kita untuk percaya dengan apa yang mereka coba sampaikan. Selebihnya, runtutan cerita tidak memiliki masalah.



                Cerita dengan development yang baik serta menyenangkan, membuat film ini menjadi asik untuk ditonton, tidak menganggu serta tidak terlalu konyol layaknya film MCU lainnya. Sifat Eddie sendiri membawa nyawa untuk film ini, tanpa harus berusaha banyak, sebetulnya karakteristik tokoh tersebut menjadi sangat kuat untuk kelangsungan film. Konflik antara Eddie dengan Calrton Drake kurang sengit, membuat tokoh Drake menjadi tidak menakutkan. Sepertinya, eksplorasi terhadap Drake agak kurang, kalau saja bisa fokus sebentar sama Drake, mungkin film ini mampu mendapatkan nilai lebih.
                Selebihnya, film ini memang tidak memiliki hal fantastis yang bikin kita goosebumps, namun film ini memang memiliki skenario yang rapih dan menjadi menyenangkan untuk dinikmati tanpa harus berfikir keras. Biarkan film ini mengalir saja, tidak perlu banyak berharap.
Cerita : 6.8/10


Visual
                Ternyata makhluk seperti Venom tidak hanya satu, namun ada banyak, yang membuat kita bisa melihat wujud sebangsa Venom. Kelemahan yang dimiliki makluk hitam itu juga masih sama, yaitu suara dengan gelombang tinggi serta api. Bikin nostalgia sama Venom yang di Spiderman 3 pas ditancepin tiang-tiang besi sama Spiderman

               
              Adegan kejar-kejaran yang dilakukan antek-anteknya Drake terhadap Eddie menjadi keseruan tersendiri, sajian visual yang ciamik begitu memanjakan mata dan kita seperti diajak untuk mengenal kemampuan-kemampuan yang dimiliki Venom, tiap adegan bikin penasaran, bener-bener bikin kita berasa jadi Eddie! Kerusuhan di sebuah kota saat malam hari memang sudah menjadi ciri khas film Hollywood, tapi yang ini agak sedikit berbeda lah atmosphere nya
Visual: 7.8/10


Sound
                Karakteristik dari Instrument film Venom emang asik banget, pas dengan mood film nya. Gak salah deh om Ruben Fleischer milih om Ludwig Goransson buat jadi Sound Designer nya.
Sound: 8/10


Characters
                Sebenernya sampai sekarang gue masih bingung, ini yang beneran keren filmnya apa Tom Hardy nya sih? Asli, gue mencoba memerhatikan cast lain, tapi emang gak ada yang menarik selain Tom Hardy. Ada 2 hal yang mungkin terjadi, bisa jadi hanya Tom Hardy yang menjadi satu-satunya Key film ini(emang dia keren mau diapain juga), atau film ini memang terdapat miscast(gak cocok) untuk Karakter yang lain.
Karakter Eddie Brock (Tom Hardy) disini, benar-benar merepresentasikan manusia se-manusia mungkin, tidak terdapat kemunafikan, jujur apa adanya. Membuat karakter Eddie menjadi sangat hidup dan dekat dengan kita. Oke, berikan selamat kepada Om Ruben karena mampu mengarahkan Tom Hardy dengan baik, atau berikan selamat saja kepada Tom Hardy karena dia emang dasarnya udah keren banget? Haha.



                Seperti yang gue bilang tadi, karakter Carlton Drake gak nyeremin sama sekali, apa karena si Riz Ahmed kemudaan buat meranin Carlton Drake? Sebenarnya gak juga, gue rasa memang film ini mau tetap fokus ke Venom untuk menjadi tokoh Villian, kalau Drake dibikin jahat dan nyeremin banget, film ini jadi film superhero dong bukan film Venom wkwk. Tapi setidaknya, orang yang beresiko untuk dunia dibikin serem dikit dong, masa dibikin kaya gini, kan nontonnya jadi malez aq tu.
Characters: 7.8/10


THIS IS THE END OF THE REVIEW


Venom hampir berhasil menjadi film yang memenangkan hati banyak orang, namun sepertinya sang sutradara (Ruben Fleischer) harus berusaha lagi untuk mengulik elemen-elemen lain dalam film selain fokus kepada pemeran utama saja. Secara mood, Venom seperti membangun image lama dalam imajinasi kita. Venom sendiri menjadi film yang mengalir saja, membuatnya asik untuk dinikmati, namun belum bisa untuk singgah di hati banyak orang

VENOM Got 7.6 from me

Newest
Previous
Next Post »