Review: Blade Runner 2049 (2017) | Waktunya Bernostalgia Dengan Kemasan Baru!



Director                   : Denis Villeneuve
Screenplay               : Hampton Fancher, Michael Green
Cinematographer     : Roger Deakins
Executive Producer : Ridley Scott



Cerita
            Akhirnya setelah lama gue tidak menonton film yang “nyeni” banget di bioskop, film  ini pun hadir! Tak heran Blade Runner 2049 di pegang oleh Denis Villeneuve(Arrival, Sicario,  Prisoners) sebagai sutradaranya, sudah pasti beban yang ia pikul untuk mewujudkan ekpetasi fans Blade Runner 2019 sangat berat, belum lagi mantan Sutradara Blade Runner 1, Ridley Scot yang sekarang duduk di posisi Executive Produser.
            Kenyatannya? Denis berhasil mengemas film ini dengan baik, tak jauh berbeda dari film sebelumnya yaitu seorang penjaga Replicant atau Blade Runner yang menangkap para Replicant yang “tidak hormat” akan perintah, namun penggerak yang menjalankan cerita ini bukan saja tentang seorang Blade Runner memangsa para replicant nakal, banyak sekali element-element konflik yang cukup membangun jalannya film ini secara baik dan matang dari awal sampai akhir. Konflik yang ditawarkan begitu unik dan menantang, dan saya jamin setiap penonton punya penyerapannya sendiri atau punya pengertiannya sendiri dalam memahami cerita film isi .
Bagaimana kita memahami film Blade Runner 2 bisa dilihat darimana kalian benar-benar memerhatikan setiap detail film ini, effect yang di rasakan oleh penonton yang belum nonton sekuel pertama, dengan yang sudah nonton pun akan berbeda walau penonton yang belum menonton sekuel pertama tidak akan tersesat, film ini aman untuk yang belum nonton film pertamanya, namun gue menganjurkan untuk menonton film pertamanya karena akan banyak “memories” yang sangat indah dan menyentuh, membuat kita flashback ke masa awal-awal film Blader Runner 1, 1982 (padahal gue belum lahir, tapi untuk om om tante tante di luar sana, ini sungguh seperti hadiah dari masa lalu untuk masa depan #eaa)
Bercerita tentang hal yang tersirat, baik itu kode maupun filosofi dan amanat, Blade Runner 2 menawarkan sajian tersebut dengan sangat baik sehingga untuk kalian yang menonton film sebagai “seni” akan dimanjakan dengan fakta-fakta yang bisa membuat kita tersenyum saat menontonnya, dan bisa dikatakan Blade Runner 2 lebih kaya akan rasa di banding Blade Runner 1. Jika kalian pernah menonton film Arrival sebelumnya karya Denis, penyampaian kode tersirat pun tak jauh berbeda dengan gaya yang ada di Arrival. Film Blade Runner 2 bukan film yang ngantuk menurut gue, karena film ini adalah bentuk dari kehati-hatian sang Sutradara dalam menampilkan misteri-misteri yang menjadi pertanyaan besar di awal cerita, makanya film ini memiliki durasi yang panjang karena Denis tidak ingin terburu-buru demi mencapai puncak yang pas pada waktunya
 Bagaimana untuk teman-teman yang bela-belain nonton Wark*p DKI sampai sekuel ke 2? Gue sarankan tidak usah menonton film Blade Runner 2049 ini, tidak akan masuk keselera kalian, yang ada kalian akan meninggalkan bioskop sama seperti beberapa orang disamping gue.
Rating: 8.6/10

Visual
            Sajian masa depan ala-ala film Sci-Fi lainnya pastinya akan kita lihat disini, namun gue ingin memberikan apresiasi gue kapada sang Cinematographer, Roger Deakins. Segala teknik komposisi frame dan lighting sangat masuk dengan gaya nya Denis untuk film ini, bisa dibilang mereka berdua tuh kaya nikah dan hasilnya adalah visual yang kita lihat di film.
Warna yang disajikan di film ini lagi-lagi memilliki makna yang dalam, salah satunya sebut saja dibagian panti asuhan, ornamen-ornamen warna yang ada di ruangan itu baik prabotan, pakaian anak panti asuhan dengan set kota mati sungguh memberikan perpaduan yang dinamis, mari kita ucapkan terimakasih kepada sang penata artistik, Paul Inglis. Bukan hanya pada scene tersebut saja yang memukau, hampir di seluruh film, sebut saja setiap kita pause bisa kita jadikan Wallpaper saking indahnya
Tampak pula pasangan hidup yang berbasis teknologi layaknya film Her (Spike Jonze, 2013), Samantha, masih ingat? Kita akan bertemu dengan Samantha versi Blade Runner yaitu Joi(Ana De Armas), walau memiliki konsep dan tujuan yang sama, cara pengaplikasiannya pun tetap terdapat perbedaan.
Rating: 8.1/10

Sound
            Kembali lagi lantai bioskop bergetar akibat ulah orang sakti ini, Hans Zimmer dan Benjamin Wallfisch sebagai Scoring Composer. Filmnya secara visualisasi sudah menjanjikan di tambah dengan scoring yang dahsyat ini, rasanya rugi kalau kalian tidak merasakannya di bioskop! Kata temen gue yang di IMAX, kursinya sampai ikut getar, kebetulan gue nontonnnya di CGV, ya mentok-mentok lantai doang yang getar, sama speakernya sember dikit saking gak kuat nahan low frequent nya ahaha. Nyesel deh gak di IMAX (curhat dikit)
Rating: 8.5/10

Characters
            Aksi Deckard (Harrison Ford) lagi-lagi menjadi clickbait nya film ini, jadi jangan berharap banyak ya! Mungkin saja Denis ingin menaruh fokus terhadap tokoh Officer K (Ryan Gosling) yang sungguh konsisten dari awal sampai akhir film, kita tau Ryan Gosling sudah banyak sekali memerankan peran dari  A-Z, maka dari itu kita bisa melihat Ryan Gosling disini tampil secara natural dan emosional, bagaimana Ryan bisa memainkan 2 emosi yang saling bertolak belakang dengan perpindahan yang tidak mis-cast untuk karakternya.
            Namun disini gue akan menaruh perhatian lebih kepada Replicant Luv(Sylvia Hoeks), gue benci sebenci-benci nya sama nih tokoh satu, mukanya sudah menyeramkan ditambah lagi dengan aktingnya yang memukau, tak heran artis Belanda ini cukup menyumbangkan nyawa untuk film ini.
Karena gue tidak menonton trailernya, gue sangat amat shock melihat sosok Neander Wallace yang di perankan oleh Jared Leto! Rasanya seperti melihat Joker yang sudah pensiun jadi anak tengil dan mengalami buta.
Rating: 7.8/10

THIS IS THE END OF THE REVIEW

Blade Runner 2 sukses menjadi obat rasa rindu para penggemar Blade Runner 1, dikemas secara elegant membuat film ini memiliki development cerita yang matang sehingga kita tidak merasa kecewa atas penantian lama ini.


Dear Smart Denis, Blade Runner 2 got 4.2/5 from me!
Previous
Next Post »