Review: Thor: Ragnarok (2017) | Film Thor TERBAIK yang pernah ada



Production Desinger : Dan Hennah
Executive Producers : Stan Lee, Louis D’Esposito, Victoria Alonso, Thomas M. Hammel, Alan Fine
Producer                    : Kevin Feige
Director                     : Taika Waititi
Screenplay                 : Eric Pearson
Cinematographer       : Javier Aguirresarobe
Music                         : Mark Mothersbaugh
Editors                       : Zene Baker, Joel Negron
Art Directors              : Richard Hobbs, Bill Booth, Brendan Heffernan, Laura Ng
Set Director                : Beverley Dunn




Cerita
            Awal cerita dibuka oleh scene yang penuh tanda tanya besar sampai akhirnya membawa kita ke ujung pembukaan dengan banyolan dan aksi yang lumayan heboh, itulah bagaimana Thor: Ragnarok mengawali film ini. Tak disangka-sangka, film Thor yang ke-3 ini mampu mengembalikan citra film Thor sebelumnya, kalau kalian menganggap film Thor 1-2 sangatlah biasa dan hampir membosankan, sekarang di Thor 3 buang jauh jauh pemikiran seperti itu, karena Thor 3 memberikan nuansa yang fresh serta fun dan epic dari film Thor sebelumnya, semua ini berkat tangan manisnya sang sutradara Taika Waititi.

            Tak hanya banyolan di pembukaan, kita juga tetap di suguhkan candaan ala Thor(Chris Hemsworth) dengan Loki(Tom Hiddleston) yang sebelumnya tidak pernah kita lihat, sebut saja ini seperti wajah lain dari Thor dan Loki. Film ini menjadi film yang fun karena sampai penghujung cerita kita tetap di hantamkan oleh banyolan yang smart & revelant bukan dengan jokes yang tidak berguna untuk kelanjutan cerita film.

            Bagaimana film ini berkembang dan sampai di penghujung film, rupanya Waititi tidak melakukan aksi yang meleset, Waititi melakukan perkembangan di film ini dengan gaya dramaturgi klasik dimana kita di ajak menyaksikan Thor jatuh bangun sampai pada akhirnya berhadapan dengan Hela(Cate Blanchett) di final film. Hal tersebut cukup berhasil membuat film ini memainkan emosi para penonton dengan baik dan stabil dan memberikan dobrakan yang tak terpikirkan di akhir film. Bisa dibilang, film Thor: Ragnarok memiliki kompleksitas plot yang berbeda dari film MCU(Marvel Cinematic Universe) belakangan ini, katakanlah film Thor mengemas cerita dengan niat dan tekad yang serius sehingga tidak hanya sekedar menjadi film hiburan namun pantas dikatakan memiliki cerita yang berbobot.

            Jika kalian sebelumnya menonton Civil War, film ini bisa menjadi alasan untuk ketidakhadiranya beberapa superhero di Civil War, dan film ini “kemungkinan” menjadi jembatan cerita ke film Infinity War.
Rating: 7.8/10


Visual
            Jika kita melihat poster film Thor:Ragnarok dengan penuh warna seperti itu, sudah di pastikan seisi film akan bermain dengan ornamen warna guna membentuk mood&look film ini, dan dugaan tersebut benar terjadi di dalam film Thor ini, bisa dikatakan warna berperan penting dalam kode-kode tersirat yang berusaha di sampaikan oleh Waititi. Konsep warna warni tersebut juga memberikan tanda bahwa film ini akan menjadi film aksi yang penuh candaan.


            Gue tidak akan mengomentari bagaimana Special Effect di film ini terjadi, semuanya sama seperti standart MCU pada umumnya, namun terdapat satu hal yang membuat gue ingin mengapresiasikannya dan menulisnya di review ini, yaitu bagaimana Planet Sakaar di gambarkan dengan planet yang penuh warna(warna tertentu) namun warna ini tetap terjaga porsinya dan warna-warna yang terlihat di planet ini merujuk kepada 1 titik yaitu kostum Grandmaster(Jeff Goldblum), hal tersebut menandakan bahwa ialah pemimpin satu satunya yang berkuasa di planet tersebut. So smart, very smart Waititi and The Production Designers
Rating: 8.3/10


Sound
            I dont know.. Tema musik saat Thor beraksi awalannya sekilas mirip dengan Tema musiknya Wonder Women. Bedanya alunan musik thor berirama dengan teriakan seorang lelaki, kalau di Wonder Women dengan ritme alat musik. Tapi itu hanya terdapat di awalannnya saja, ternyata keseluruhan tema musik Thor: Ragnarok tetap memiliki ciri khas nya namun belum mampu untuk menjadi musik superhero yang markabel di telinga kita.
Rating: 7.2/10


Characters
            Thor(Chris Hemsworth) dan Loki(Tom Hiddleston) benar-benar di tampilkan sebagai pasangan kakak beradik yang penuh ulah layaknya hubungan kakak beradik pada umumnya, hal tersebut hanya bisa kita saksikan di film Thor: Ragnarok ini. Sungguh moment yang langka


Ibu tiri Cinderella kini hadir menjadi lebih bringas, Hela(Cate Blanchett) sang Dewa Kematian, bagaimana Waititi tidak lupa memanfaatkan development karakter Hela berbuah manis menjadikan Hela sebagai musuh yang tidak hanya numpang lewat di sebuah film.

            Siapa sangka karakter lucu Korg di bintangi oleh Waititi sendiri, dan tak bisa dipungkiri kehadiran Korg yang sekilas mampu mencuri perhatian kita dalam film ini, lagi lagi ulah Waititi! Kehadiran Hulk(Lou Ferrigno/Mark Ruffalo) memberikan sumbangan dengan baik di film ini sama seperti tokoh Grandmaster(Jeff Goldblum) yang menemani kita di pertengahan film
Rating: 7.8/10


THIS IS THE END OF THE REVIEW


Thor: Ragnarok adalah sebuah dobrakan yang mampu mengembalikan eksistensi Thor dari kedua film pendahulunya, semua berkat tangan manis Taika Waititi dalam memegang kendali film Thor:Ragnarok. Bukan hanya menjadi film yang menyenangkan, namun Thor:Ragnarok tetap memberikan cerita yang fresh dan menarik sehingga menjadi obat rindu kita akan film superhero yang berbobot

Thor: Ragnarok, you got 3.8/5 from me
Previous
Next Post »