Review: Black Panther 2018 | Pembelajaran baru lewat film Superhero KULIT HITAM



Producer: Kevin Feige
Director: Ryan Coogler
Scriptwriter: Ryan Coogler, Joe Robert Cole
Cinematographer: Rachel Morrison
Production Design: Hannah Beacler


Cerita
          Hal baru, ya, Hal baru yang kita dapatan dalam film ini. Mulai dari segala aspek, salah satunya cerita. Cerita dalam Black Panther memiliki konflik yang cukup segar untuk film superhero yang belakangan ini biasa-biasa saja. Gue tidak akan menulis tentang cerita dari film ini karena silahkan kalian baca sinopsisnya atau nonton langsung ke Bioskop.
          Yang menarik dari film ini adalah, film ini dipegang oleh Ryan Coogler sang sutradara berkulit hitam. Karena kita tau film ini mengangkat tema orang kulit hitam, dan sang sutradara pun juga sama berkulit hitam membuat film ini menjadi film yang cerdas karena gue yakin sang Sutradara sangat memahami betul tentang budayanya, itulah mengapa film ini terasa begitu dekat dan sangat berkarakter, ia juga menyelipkan beberapa social issues yang terjadi di Africa dan kejadian-kejadian permasalahan di dunia yang sangat revelant dan masuk akal walaupun film ini adalah film Fiksi dunia Marvel.



           Film origin story ini tidak bisa dilewatkan begitu saja, selain menjadi introduksi superhero Black Panther, film ini juga menjadi jembatan para penggemar MCU untuk menyaksikan Avengers: Infinity War
            Pace film ini banyak menawarkan kita breathtaking dimana bisa disimpulkan film ini memiliki pace yang naik turun secara stabil dan dinamis membuat film ini menjadi film yang sangat seru dan menantang.
            Wakanda yang digambarkan memiliki kemajuan teknologi yang mutakir karena terdapat banyak metal Vibranium yang mana metal tersebut tidak dimiliki oleh dunia diluar Wakanda. Wakanda terletak ditengah-tengah keterpurukan Benua Afrika dan menutupi identitasnya karena tidak ingin teknologi mereka disalahgunakan oleh dunia. Hal tersebut bagai menggambarkan Afrika yang terkenal paling terbelakang dan miskin, sesungguhnya memiliki sumber daya yang begitu melimpah, very smart message Ryan Coogler...
            Film ini juga menjadi film yang maskulin karena film ini tidak memanjakan sang prontagonis sesuai harapan penonton, film ini banyak sekali mematahkan harapan penonton membuat kita menjadi lebih penasaran akan kelanjutan setiap bagian dari film ini. Jadi, jangan sok nebak-nebak ya, pasti kegocek deh...
Rating: 8.5/10

Visual
          Kita akan disajikan dengan nuansa alam Afrika yang luas sejauh mata memandang dan juga asri. Di Wakanda, tedapat teknologi-teknologi yang maju namun keadaan di daerah tersebut tetap rasa lokal, mulai dari pakaian orang suku-sukunya serta interaksi antar manusianya, istilahnya teknologi tersebut hanya sebatas memajukan kota tidak mengubah cara hidup seseorang dalam berinteraksi dengan sesama. Mereka juga masih memegang tradisi leluhur dimana kita seperti melihat hal tradisional bercampur dengan teknologi masa depan.
         Ternyata, eksplorasi kamera dalam film Black Panther sangat mengagumkan, banyak sekali sajian Bahasa Film lewat Visual yang mereka coba berikan, sebutlah salah satunya saat scene Killmonger berjalan ke arah kursi tahta, kamera Angle dibuat terbalik lalu berputar ke arah Dutch Angle dan kembali normal, hal tersebut memberikan impresi sesuatu sedang tidak beres, lalu di tengah frame mata kita tertuju pada Killmonger membuat sebuah prespektif dari orang yang gila seperti watak tokoh Killmonger. Keren abis!



        Karena kita baru dikenalkan oleh tokoh Black Panther, kita pun baru mengenali kekuatan yang dimilikinya, camera movement yang mencoba mengikuti kekuatan sang superhero, memberikan kesan baru yang tidak pernah kita lihat sebelumnya.
        Entah mengapa banyak orang yang menetertawakan baju yang seperti baju 'koko' dalam film ini, mungkin mereka harus belajar lagi tentang sejarah orang Afrika. Karena gue paham tentang sejarahnya, gue menganggap hal tersebut adalah hal yang keren  karena lagi-lagi Coogler memperkenalkan kepada dunia karakteristik orang Afrika. Gue kasih clue saja ya, silahkan google sejarah Islam di Afrika... Nuhunnn..... 
        Kostum tiap suku yang berada di Wakanda juga tampak tradisional dan menarik, mencoba mengenalkan suku-suku Afrika kepada dunia lewat film ini. Film ini memang banyak memiliki kejutan, dan film ini tidak menawarkan sajian visual sampah, namun tetap memberikan edukasi terhadap penontonnya. Inilah film superhero yang kita butuhkan!
Rating: 9.2/10

Audio



           Ketika alunan musik tradisional khas Afrika dijadikan latar film ini serta balutan Hip Hop ala beats African-American membuat film ini menjadi beda dari yang lain, sajian musik yang menggelegar hanya dengan sebuah musik tradisional mampu mengiringi aksi laga superhero sekelas MCU. Gak bisa komentar banyak, OST Film ini menjadi OST Favourite gue dari sejarah film superhero lainnya.
Rating: 9.5/10

Characters
             SEMUA-TOKOH-DALAM-FILM-INI-MEMILIKI-KARAKTER-YANG-KUAT-MEMBUAT-FILM-INI-MENJADI-HAMPIR-PERFECT
             Lagi-lagi Coogler memanjakan kita, ia sangat berhati-hati dalam pengembangan karakter di film Black Panther, hal tersebut berhasil menghidupkan para tokoh untuk kelangsungan film. Semua karakter sangat membekas dihati, T'challa/Black Panther(Chadwick Boseman), Erik Killmonger(Michael B. Jordan), Nakia (Lupita Nyong'o), Okoye(Dania Gurira),Shuri (Letita Wright) mereka semua mendapatkan mengembangan karakter yang mantap, sehingga interaksi antar tokoh menjadi lebih hidup serta menyenangkan sekaligus menegangkan
          Film ini tidak sepert Film Thor:Ragnarock dimana terdapat banyak candaan yang berlebihan, Black Panther mengembalikan citra film superhero Marvel, dimana seharusnya film superhero adalah film yang serius, namun candaan dalam film ini begitu pas berkat interaksi antara T'challa dengan Shuri yang menjadi Icon kakak-beradik ala orang berkulit hitam.
          Tau gak? Villian dalam film ini berhasil menjadi Villian yang cukup menyusahkan sang prontagonist, tidak sekedar Villian yang numpang lewat saja, ternyata KIllmonger mampu menjadi sekelas Joker. Gak percaya? Coba aja tonton sendiri, dijamin benci sebenci-bencinya haha, Good Job Michael B. Jordan! Tokoh tersebut lebih memukau ketimbang prontagonistnya sendiri yaitu  T'Challa(Chadwick Boseman) karena T'Challa tidak memiliki watak yang mencolok satupun, berbeda dari superhero lainnya, misal Tony Stark sedikit angkuh, atau Thor yang selalu berbanyol, Dr Strange yang agak sombong, Captain Amerika yang gagah berkarisma, sedangkan T'Challa menjadi pribadi yang biasa-biasa saja, yang dianggap nantinya akan mampu menjadi pribadi yang bijaksana dan dapat mendamaikan dunia.
Rating: 9/10

THIS IS THE END OF THE REVIEW

Black Panther adalah sebuah sajian menarik serta Fresh untuk kalian penggemar film superhero, karena film ini bukan hanya sekedar film aksi laga bertarung, namun memiliki cerita yang berbobot serta sajian visual yang memanjakan mata belum lagi memberikan kita banyak pelajaran dalam kehidupan, walau begitu, film ini tetap menjadi film yang fun dan santai untuk kita tonton, dan Black Panther menjadi bukti bahwa orang kulit hitam tidak kalah juga dengan yang lain, dari segi produksi film hingga karakteristik sebuah film

Hello Ryan Coogler, Black Panther got 4/5 from me!
Previous
Next Post »